Selasa, 26 September 2017

PERANAN SEKOLAH DALAM MENDIDIK SISWA BERKARAKTER PANCASILA

PERANAN SEKOLAH DALAM MENDIDIK SISWA BERKARAKTER PANCASILA

Karakter anak tidak terlepas dari bagaimana pendidikan dan pola asuh orangtua
dirumah. Karakter anak dibentuk dari apa yang dipelajarinya dirumah dalam keluarga, disekolah, dan di masyarakat. Anak yang berasal dari keluarga yang baik berpotensi rusak karakternya jika lingkungan sekolah kacau dan lingkungan bergaul salah, begitu juga dengan kondisi di masyarakat yang tidak saling mendukung dalam penyemaian karakter anak. Untuk mengoptimalkan penanaman nilai-nilai karakter pada anak dibutuhkan adanya pembiasaan dari orang-orang disekitar anak. Nilai-nilai karakter yang ditanamkan dapat merujuk nilai karakter dikembangkan Lickona dan sistem among yang dikembangkanKi Hajar Dewantara.

Sekolah berperan penting dalam memajukan bangsa, sekolah juga berperan penting dalam mendidik siswa berkarakter Pancasila. Pembentukan karakter anak semestinya dilakukan oleh orang tua. Namun, ketika anak berada di sekolah, maka yang menjadi orang tua anak adalah guru. Sehubungan dengan perannya sebangai pembentuk karakter anak di sekolah, maka guru dituntut untuk sungguh sungguh menjalankan peran tersebut, karena salah membentuk karakter anak akan berakibat fatal bagi kehidupan anak.

Jika dilihat dari kedudukannya, guru merupakan makhluk Tuhan, makhluk sosial, dan maklhluk individu. Sebagai makhluk Tuhan, guru harus memiliki landasan keimanan yang kuat. Landasan keimanan seorang guru menjadi dasar ritual vertikalnya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Keimanan yang kuat akan membuat orang menjadi lebih tahan banting dibandingkan dengan orang yang tidak mempunyai landasan keimanan. Sebagaii makhluk sosial, guru memiliki tugas sosial kemasyarakatan. Atas dasar keimanannya, guru harus menyadari dan berusaha sekuat tenaga untuk memenuhi tanggung jawab dirinya sebagai warga negara, anggota keluarga, anggota sekolah dan anggota mayarakat, serta pegawai dalam suatu intansi pendidikan. Sebagai makhluk individu, guru memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan kualitas sayang, sabar, cerdas, tawadhu‟, bijaksana, pemberi maaf, kepribadian yang kuat, serta yakin terhadap tugas pendidikan.

Pendidikan lebih baik didapatkan dalam keluarga, karena lingkungan pertama yang didapati oleh anak setelah lahir adalah lingkungan keluarga. Dalam masa tumbuh kembang anak, peran keluarga sangat menentukan keberhasilan anak dalam meningkatkan kemampuan yang ada pada dirinya, baik kemampuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan maupunkemampuan untuk mengembangkan kepribadian. Namun, pendidikan keluarga saja tidak cukup untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Pendidikan luar keluarga juga dibutuhkan dalam meningkatkankemampuan tersebut, salah satunya adalah pendidikan sekolah.

            Pendidikan Pancasila dapat di jadikan sebagai sarana dalam pembentukan karakter peserta didik, karena Pancasila mengandung nilai nilai kehidupan yang bisa dijadikan pedoman dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara. Perserta didik yang pada hakikatnya adalah warga negara Indonesia. Dengan demikian, peserta didik diharapkan memiliki kepribadian yang sesuai dengan nilai nilai Pancasila sehingga terciptalah generasi bangsa yang cerdas dan bermoral.

Keluarga merupakan lembaga pendidikan yang pertama bagi anak. Keluarga merupakan dunia anak pertama, yang memberikan sumbangan mental dan fisik terhadap hidupnya. Melalui interaksi dalam keluarga, anak tidak hanya mengenal dirinya dan orang tuanya melainkan juga mengenal kehidupan masyarakat dan alam sekitarnya.Orang tua sebagai pendidik benar benar merupakan dasar dari kepribadian anak. Dasar kepribadian tersebut sangat berperan selama berlangsungnya kehidupan sang anak.

Selain lingkungan keluarga dan sekolah, lingkungan masyarakat juga sangat berpengaruh pada pembentukan karakter anak. Karakter baik yang sudah ditanamkan oleh orang tua dan guru akan rusak, jika anak masuk ke lingkungan masyarakat yang tidak baik. Sebaliknya, jika anak berada pada lingkungan masyarakat yang baik, maka hal itu akan mendorong pembentukan karakter yang baik pula pada anak. Pembentukan karakter pada anak harus di tanamkan sejak dini mulai dari pra sekolah, pada saat usia sekolah TK, SD, SMP, SMA, Perguruan tinggi sampai anak berusia dewasa harus terus menerus ddiberikan pendidikan karakter. Agar dalam proses pembentukan karakter anak harus terus menerus di beri pengertian pada anak agar dapat menjaga karakter baik yang sudah terbentuk agar tidak tergerus oleh pergaulan yang buruk. Hal yang paling penting untuk menjaga karakter yang baik adalah diberikan pendidikan agama, supaya anak dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Bila anak sudah menyadari dan memahami apa yang boleh dan apa yang tidak boleh, yang buruk dan yang baik, yang benar dan yang salah maka anak tersebut dapat membentengi dirinya sendiri dari hal hal yang negatif karena manusia adalah makhluk sosial yang selalu berinteraksi dengan manusia lainnya dalam masyarkat.

Dengan Pancasila sebagai dasar negara kita Indonesia jika di terapkan dengan baik dan benar maka tidak akan terjadi gejolak gejolak yang timbul dalam masyarakat. Karena dalam sila sila Pancasila sudah tertera bagaimana berhubungan dengan sang pencipta, berhubungan dengan sesama manusia dalam bermasyarakat dan bernegara. Jadi apa bila Pancasila di jalani dengan baik dan benar sudah dapat mencerminkan sebuah karakter yang baik. Pembentukan karakter tidak hanya tugas orang tua dan guru saja melainkan tugas kita semua dalam lingkungan masyarakat. Karena tidak bisa di pungkiri lingkungan masyarakat sangat besar pengaruhnya terhadap pembentukan karakter lingkungan yang tidak sehat sangat berpengaruh terhadap karakter seorang anak. Walaupun seorang anak sudah di tanamkan karakter yang baik, tetap saja harus diawasi dan diingatkan pada hal hal buruk yang dapat merusak karakter baik yang sudah tertanam dalam dirinya. Supaya anak terus ingat dan tidak lalai dalam pergaulan di lingkungan masyarakat. Apa lagi pada lingkungan yang baru seorang anak harus tetap waspada pada setiap ancaman yang mungkin terjadi.

Pembentukan karakter di sekaolah dapat diterapkan dengan cara cara yang baik dan tidak membosankan anak seprti dengan cara membantu teman yang sedang kesusahan, menghibur teman yang sedang sedih, menegur teman yang berbuat salah dengan cara yang santun, menghormati guru, bertutur kata dengan sopan santun, tidak berkrlahi dengan teman, tidak menjahili teman, tidak menyontek, menjaga kebersihan, tidak membuang sampah sembarangan, saling bertegur sapa dengan teman, dan bayak lagi yang lainnya. Semua itu dapat terlaksana jika anak sudah menyadari akan apa yang di namakan karakter baik. Jika anak sudah menyadari karakter baik yang tertanam pada dirinya, maka anak dapat mengembangkan potensi dirinya dengan berprestasi dan berkreatifitas baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat.


Itulah pentingnya pembentukan karakter yang baik pada setiap anak. Selain anak dapat mengembangkan diri dengan berprestasi dan kreatif anak juga dapat lebih percaya diri. Anak juga dapat menghadapi dan memecahkan setiap permasalahan yang sedang dihadapi dengan sikap yang penuh tanggung jawab. Tidak mudah putus asa dan kehilangan kendali jika mendapat masalah. Tidak mudah terpancing emosi jika ada yang mengganggu dirinya. Dengan adanya karakter baik yang tertanam dalam dirinya maka seorang anak sudah dapat menjaga dirinya sendiri dari segala pengaruh yang buru di lingkungan 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar