Minggu, 25 Februari 2018

PERAN SISWA TERHADAP KEBANGKITAN NASIONAL


PERAN SISWA TERHADAP KEBANGKITAN NASIONAL TAHUN 1908

Suatu bangsa tidak akan berubah manakala bangsa tersebut tidak mau mengubah dirinya sendiri. Bangsa Indonesia tidak mungkin menjadi negara yang bebas apabila tidak ada usaha untuk bangkit dan melepaskan diri dari penjajah. Kesadaran bangsa Indonesia lahir seiring adanya generasi muda yang cerdas dan peduli terhadap kemerdekaan Indonesia

Begitu pentingnya kita memahami dan mengisi kemerdekaan ini dengan hal yang positif. Sebelum masuk ke pokok pembahasan, saya akan menjelaskan tentang perjuangan bangsa Indonesia melawan Belanda. Penjajah Belanda menguasai Indonesia dalam waktu yang lama Indonesia yang mudah di pecah belah dengan sifat kedaerahannya.

Rusaknya ekonomi Eropa akibat peperangan dan berkembangnya teknologi pelayaran pada abad ke-15 menyebabkan negara negara yang ada di Eropa melakukan ekspedisi untuk mencari sumber sumber ekonomi baru ke seluruh dunia. Ekspedisi ini banyak menemukan sumber ekonomi yang baru dan lahan yang baru untuk dilakukannya perdagangan. Ternyata bangsa Eropa tidak hanya berdagang melainkan menjajah negara negara yang mereka anggap baru ditemukan.

Awal dimulainya penjajahan Belanda di Indonesia sejak didirikannya vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) pada tanggal 20 maret 1602. Sejak VOC bediri, dimulailah berbagai bentuk kekerasan yang menimpa rakyat Indonesia. Penderitaan rakyat Indonesia terjadi dalam diberbagai segi kehidupan. Di berbagai daerah, VOC melakukan tindakan dengan melaksanakan politik adu domba, yaitu saling mengadu domba kerajaan yang satu dengan kerajaan yang lain atau mengadu domba di dalam kerajaan itu sendiri. Politik adu domba semakin melemahkan kerajaan kerajaan yang ada di Indonesia dan merusak seluruh sendi kehidupan rakyat Indonesia.

Bangsa Indonesia makin menderita ketika Dendels berkuasa. Upaya kerja paksa atau kerja rodi guna membangun jalan sepanjang pulau jawa yaitu dari Anyer sampai Panarukan untuk kepentingan militer belanda, membuat rakyat Indonesia makin menderita. Ditambah lagi peraturan tanam paksa yang diterapkan oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda Van Den Bosch pada tahun 1828. Sistem tanam paksa mewajibkan rakyat menanami sebagian sawahnya atau ladangnya dengan tanaman yang telah ditentukan oleh pemerintah Belanda dan hasilnya diserahkan kepada pemerintah Belanda. Sistem tanam paksa menyebabkan rakyat diperas bukan hanya tenaga melainkan juga harta sehingga menyebabkan rakyat Indonesia pada saat itu jatuh miskin. Di pihak lain, belanda mendapatkan kekayaan Indonesia yang berlimpah untuk membangun negara Belanda agar menjadi negara kaya di Indonesia.

Penderitaan bangsa Indonesia menumbuhkan benih perlawanan di berbagai daerah. Perjuangan melawan penjajah di pimpin oleh para ulama atau kaum bangsawan. Seperti contoh Pangeran Diponegoro (Jawa), Sultan Agung Tirtayasa (Banten), Tuanku Imam Bonjol (Sumatra Barat), dan Sultan Hasanuddin (Sulawesi Selatan).

Penderitaan yang dialami bangsa Indonesia menyadarkan beberapa orang Belanda yang pernah atau tinggal di Belanda. Diantaranya Baron Van Houvell, Edward Douwes Dekker yang terkenal memakai nama samaran Multatuli. Mereka menulis sebuah buku pada tahun 1860. Buku tersebut menggambarkan bagaimana penderitaan masyarakat Indonesia akibat penjajahan Belanda. Mr. Van Deventer mengusulkan agar pemerintah Belanda menerapkan politik balas budi. Politik balas budi terdiri dari tiga program yaitu edukasi, transmigrasi, dan irigasi.

Atas desakan berbagai pihak, akhirnya Belanda menerapkan politik tersebut. Ternyata politik balas budi bukan untuk kepentingan bangsa Indonesia melanikan untuk kepentingan bangsa Belanda. Contohnya pembangunan sekolah (edukasi) bertujuan untuk menyediakan tenaga terampil dan murah, irigasi dibangun untuk pengairan perkebunan milik Belanda.

Di sisi lain, pembangunan sekolah melahirkan banyak dampak positif bagi bangsa Indonesia, yaitu munculnya masyarakat terdidik atau mulai memiliki pemahaman dan keasadaran atas bangsa Indonesiaakan kondisi bangsa Indonesia yang sebenarnya. Saat itu bangsa Indonesia paling bodoh dan negara yag miskin. Kekayaan sumber daya alam Indonesia pada saat itu berlimpah namun hanya bersifat sementara.

Indonesia merasa dirinya tidak ingin dijajah terus-menerus. Indonesia ingin bangkit dari keterpurukannya. Indonesia merasa dirinya harus sejajar dengan negara lainnya. Indonesia harus merasa sederajat dengan negara maju lainnya.dengan begitu dibentuklah sebuah organisasi yang bernama Boedi Oetomo.
Boedi Oetomo (Budi Utomo) adalah organisasi pertama yang bersifat nasionalisme dan berbentuk modern, yaitu organisasi yang ada pengurus tetap,anggota, tujuan, dan program kerja. Budi Utomo dibentuk oleh Dr. Sutomo. Budi Utomo dibentuk pada tanggal 20 Mei 1908. Pendirian Budi Utomo tidak terlepasdari penggagas lahirnya yaitu Dr. Wahidin Soedirohusodo.

Dokter Wahidin Soedirohusodo merupakan lulusan dokter STOVIA (Sekolah Kedokteran Jawa) yang menyadari keterbelakangan dan kebodohan Indonesia akibat penjajahan Belanda. Menurutnya, salah satu cara agar Indonesia terbebas dari penjajahan yaitu rakyat harus cerdas. Untuk itu, ia memberikan kesempatan bagi para masyarakat Indonesia untuk memupuk kesadaran kebangsaan. Dokter Wahidin Soedirohusodo menggagas tentang perlunya mewujudkan organisasi guna untuk memajukan pendidikan Indonesia dan meninggikan martabat serta derajat bangsa. Gagasannya tersebut disambut baik oleh pelajar STOVIA.

Budi Utomo berasal dari kata sansekerta, yaitu Bodhi atau budhi berarti “keterbukaan jiwa”, “pikiran”, “kesadaran”, “akal”, atau “pengadilan”, yang juga bias berarti “daya untuk membentuk dan menjunjung konsepsi dan ide ide umum”.

Program kerja Budi Utomo adalah mengusahakan perbaikan pendidikan dan pengajaran di Indonesia. Tetapi program Budi Utomo masih bersifat social karena pada masa itu belum dimungkinkan untuk melakukan gerakan yang bersifat politik. Gerakan Budi Utomo pada awalnya terbatas pada Jawad an Madura. Pada tanggal 5 Oktober 1908, Budi Utomo melakukan kongres pertama di Yogyakarta. Kongres tersebut berhasil menetapkan tujuan organisasi, yaitu : kemajuan yang harmonis antara bangsa dan negara, terutama dalam memajukan pengajaran, pertanian, kebudayaan, industry,teknik, dagang, peternakan.

Bangsa yang terhormat adalah bangsa yang memiliki derajat yang sama dengan bangsa lain. Budi Utomo merupakan organisasi pertama yang memperjuangkan cita cita nasional. Besarnya pengaruh pergerakan Budi Utomo dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, Presiden Soekarno Hatta pada tanggal 20 Mei 1948, menetapkan sebagai hari kelahiran Budi Utomo sebagai hari Kebangkitan Nasional. Dengan demikian, kalian dapat memberikan rasa bangga bagi keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa dan negara.

Besarnya pengaruh pergerakkan Budi Utomo dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, Presiden Soekarno pada tanggal 20 mei 1948, menetapkan hari kelahiran Budi Utomo sebagai hari Kebangkitan Nasional. Kebangkitan nasional awalnya dilakukan oleh para pelajar. Oleh karenanya, kalian harus meneruskan nilai nilai kebangkitan nasional tersebut, di antaranya kita dapat memberikan rasa bangga bagi keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa dan negara.

Tugas kita sebagai pelajar untuk mengisi kemerdekaan yang telah kita raih adalah dengan cara belajar dengan giat, agar kita kelak menjadi orang yang cerdas dan sukses untuk meneruskan dan menjaga negeri yang kita cintai ini.kita tidak boleh dijajah oleh bangsa lain lagi, kita tidak boleh mudah dibodoh bodohi oleh bangsa asing kita harus menjunjung tinggi persatuan agar tidak mudah dipecah belah oleh bangsa lain.